CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA SEMOK

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA SEMOK

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA SEMOK, Hasrat-Bispak58 Satu Kamis di Awalnya 1988, saya landing dengan pesawat Garuda di lapangan terbang Ngurah Rai, Bali waktu 21:30. Seusai tuntas soal di airport, saya keluar serta bersua pengemudi mitra kerjaku di Bali.

Waktu itu kantor tempat saya bekerja tengah ada project di banyak provinsi di Indonesia salah satunya Bali. Saya bekerja untuk memperhatikan semuanya tugas hingga kerap terbang ke sana kesini serta kerap yang kusinggahi merupakan Bali, rerata 2 kalisebulan saya datangi Bali sepanjang 2-3 malam.

"Selamat malam Pak Virano, ini kunci mobilnya.." ia memberinya kunci mobil punya majikannya padaku. Betul-betul mitra kerjaku ini terus siapkan mobilnya untukku gunakan sepanjang saya ada di dalam Bali.

"Bapak pengin ke mana seusai ini..?" tanyaku.

"Langsung ke S.., jam 11 Pak Bijak akan tiba ke sana" tuturnya.

S ialah nama suatu klub di Kuta yang cukup tersohor banyak dikunjungi oleh beberapa orang lokal, jarang-jarang ada orang bule dari sana. Benar-benar Berbudi mitra kerjaku ini memiliki sejumlah tim di wilayah Kuta, namun kantornya sendiri berada di S.

"Bila getho Bapak turut saya saja ke hotel, saya mandi sekejap lalu kita saling ke S", ajakku.
"Bisa Pak, kelak saya nanti di hotel", tuturnya.

Sesampainya di Pertamina Cottage yang tidak jauh dari airport, saya check-in serta selekasnya mandi lalu pergi ke S. Saat jam 10:45 saya sampai dari sana. S masih sepi. Receptionist yang udah mengenalku berujar..

"Pak Bijaksana baru saja telpon, ia hadir kurang lebih jam 11:30, Bapak dipersilahkan tunggu dalam. Kalaupun ingin minum, pesan saja Pak, silahkan saya antara ke"

"Pengen duduk di mana Pak?" tanyanya kembali sesampainya saya dalam.

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA SEMOK

Situasi cukup remang tapi tetap dapat memandang terang dari ujung ke ujung, musik juga telah kedengar lumayan keras. Saya menunjuk duduk di bar. Ada kurang lebih 7 bangku bar disekelilingnya, saya tentukan yang sudut kiri, di sebelahku ada orang laki laki duduk sembari nikmati satu gelas bir. Saya pesan Cointreau On The Rock ganda.

Kuperhatikan ada seseorang gadis duduk di ujung bar samping kanan, sendirian, mengenakan pakaian cukup sexy, celana pendek ketat bahan kaos punya motif garis merah putih dengan jalur membujur dan atasan mirip busana senam pendek sekedar bawah buah dadanya hingga mempertunjukkan perutnya yang putih mulus, tanpa lengan, ketat melekat di badannya berbahan serta konsep yang serupa. Rambut terurai panjang sepunggung dan dada yang nampaknya padat mencolok menggiurkan, kaki putih panjang kenakan sepatu boot hak tinggi. Kuperkirakan kemungkinan tingginya sekitaran 167 cm dan berat lebih kurang 50 Kg, langsing serta begitu elok.

Kelihatan ia sedang nikmati satu gelas Stawberry Margarita. Sehabis sesaat, saya saksikan gelasnya nyaris kosong. Saya ucapkan pada bartender biar dibuatkan satu Strawberry Margarita sama seperti yang diminum gadis itu. Selesai usai, saya pegang dengan tangan kananku, dan tangan kiriku menggenggam gelas minumanku. Lantas saya hampiri ia.

"Hai.. Kita minum sama-sama ya, namaku Virano" kataku di hadapannya sekalian saya serahkan gelas yang ada di tangan kananku. Dengan tersenyum ia mengambil gelas Margarita itu dari tanganku.

"Wah.. Sukses" kataku dalam hati.

Tetapi tetap dengan tersenyum juga gadis itu memiringkan gelas itu hingga sampai seluruhnya tumpah ke lantai, saya terperanjat memandangnya dan rasanya muka ini panas membara kemungkinan sebab berang atau malu saya tidak paham. Tetapi dengan rileksnya ia bercakap:

"Terima kasih, minumannya nikmat sekali serta udah habis.." bicaranya begitu sinis sekali.

Saya balik ke tempat dudukku dengan mengendalikan rasa malu. Tidak lama, seseorang waitress membisikiku..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Kalaupun Bapak telah tuntas sama dia, bapak ditunggu-tunggu Pak Bijak di kantornya", nyatanya waitress ini mengenali momen baru saja.

Saya habiskan minuman serta jalan ke lantai 2 tempat Berbudi berkantor.

"Vir, sorry ya, lama tunggu gua, pengen minum apa, gua pesan ke bawah ya" kata Berbudi.

"Tidak perlu, gua baru minum dua gelas ganda di bawah barusan" jawabku.

Lalu kami repot membahas implementasi project dengan satu diantaranya BUMN besar yang cabangnya berada pada Denpasar di mana implementasi untuk Bali dan NTT saya berikan di Bijak dengan sisi senilai 15% dari keseluruhan project sampai ia dapat beli 2 mercy Bulldog E300 terkini ketika itu. Bijak amat diuntungkan sebab semua penataan baik harga atau yang lain telah saya akhiri di kantor pusat. Berbudi tinggal menyiapkan perusahaannya untuk difungsikan dan pengurusan administrasi paper work, oleh karena itu bila saya ada ke Bali, saya selalu dinomor gabungkan oleh ia.

Telpon dari sisi mejanya berdering, lalu diangkat oleh Berbudi.

"OK, naik saja, saya kembali sama bossku dari Jakarta" tuturnya di pesawat telpon.

Tidak lama pintu yang ada di belakang tempat dudukku terbuka. Saya tak melihat, tau-tau kedengar nada..

"Ooh.. Kelak saja dah, saya di bawah dahulu.." kedengar suara seseorang gadis dengan suara terperanjat.

"Ee.. Rara, masuk sesaat, ini perkenalkan bossku anyar ada dari Jakarta" panggil Bijaksana.

"E.. E.., tidak usahlah, kelak kembali saja, minumanku belum habis di bawah.." suara sangsi lagi terdengar.

"Ayolah.. Sesaat saja, kelak saya panggil waiter suruh membawa minuman kamu, atau membikin baru-baru ini" paksakan Bijaksana.

Saya tidak menengok, hatiku telah menuturkan jika ia yakni gadis yang angkuh barusan serta saya mesti pasang trik. Dengan terpaksa sekali serta perlahan-lahan ia hampiri meja Bijak.

"Rara, Virano bossku dari Jakarta, Virano, Rara, dari Jakarta pun, tetapi kerap ada pada Bali" Bijak mengenalkan kami.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan gadis itu menjulurkan tangannya padaku dengan cakepg ditekuk habis tanpa senyuman. Saya memandang matanya dengan tajam, kuarahkan mataku dari ujung kepala hingga ujung kakinya, kutelanjangi ia dengan mataku lalu kembali kunaikkan mataku serta kutatap matanya dengan tajam. Nampak dari cahaya matanya seperti ia dalam sebuah jebakan ketakutan sendiri. Tanganku terus ada dalam paha, tidak kujulurkan buat menyongsong ajakan berjabat tangan Rara, lalu saya melihatkan penglihatanku pada Berbudi sekalian berbicara..

"Jadi esok lu jemput gua ke hotel ataupun lebih dekat bila gua ke kantor lu saja jam 10-an, gua udah telpon mereka buat diskusi esok jam 11 di kantornya".

Bijak pada situasi terbengong bengong melihatku tanpa ada nada, penglihatannya dipindahkan ke Rara seolah menanyakan suatu yang begitu membahayakan. Sekejap Rara lari keluar kantor Bijak.

"Heh, ada apakah ini.., tidak santun lu sama cewek" sergah Bijaksana.

Saya beritahukan momen di bar barusan, serta Bijaksana memberi komentar..

"Rasain, ini kali mengenai batunya ia, pastinya ia malu sama gua.. Ia kembali ngejar gua nih, gua tak mau. Waktu inilah betul-betul berlaga jual mahal sama seluruhnya cowok di sini. Ia seorang bentuk serta peragawati Jakarta yang baru ingin ada di atas" Berbudi cerita.

Selanjutnya selesai tuntas masalahku dengan Bijak, saya kembali turun ke bawah sesudah ambil kunci 626 di mejanya. Lantas saya balik ke bar dan pesan gelas ke-3 , kelihatan Rara masih duduk di ujung sekalian memutar duduknya demikian lihat saya duduk di sana. Saya kembali pesan satu Margarita serta saya hampiri ia.

"Rara, buat gelas ke-2  ini, bila kamu ingin siram ke lantai, agar saya yang siram untuk kamu, namun kalaupun kamu pengin minum, silakan kita bersahabat mulai saat ini serta maafkan saya" saya bercakap.

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA SEMOK

Ia lihat mataku, kuberikan senyum lebar dan manis sembari mengangkut bahuku untuk dia. Perlahan-lahan namun pastilah, ia tersenyum dan ambil gelas dari tanganku dan disentuhkan pada gelasku buat toast. Kami minum bersama sama. Saya mendekati telinganya lalu berbisik..

"Maafkan saya ya barusan dalam.."

"Maafkan saya , namun kamu jahat buat malu saya did epan Bijak" protesnya.

"Kamu  membuat malu saya di muka banyak karyawan Berbudi, hayoo.. Kritis mana"

Ia mencubit lenganku. Kutaruh tanganku di pundaknya. Dengan sedikit pergerakan menarik, kepalanya merapat, serta saya kecup pipinya kiri kanan.

"Ketimbang sama malu, lebih bagus kita keluar dari sini, antara saya makan, masalahnya saya alergi. Jika malu, perut langsung keroncongan.." gurauku.

"Huuh, gunakan argumen saja, katakan saja pengin bawa saya keluar sini" jawabannya menarik.

Kami duduk di restaurant di muka S, di lantai 2 yang menghadap ke jalanan sembari mengobrol ngalor ngidul. Usai makan, dua gelas Cointreau ganda serta tiga gelas Margarita kami tenggak kembali sampai kusaksikan jam sudah memberikan jam 1:30 pagi.

Rara, asal Jawa tengah, besar di Jakarta, berusia 23, baru tuntas kuliah jalur ekonomi, saat ini sedang menjalani karir dibidang modelling serta dunia peragawati, tinggi 169 cm, berat 52 Kg yang langsing.

"Rara, kamu tinggal di mana? Esok saya ada pertemuan, jadi perlu istirahat" berencana saya tidak menjajakan untuk mengantarkan ia, meskipun saya ada kendaraan yang saya membawa sendiri.

"Saya di Sanur.." jawabannya. Wow, lumayan jauh juga. 

Pada situasi normal, saya tak akan membebaskan seseorang wanita buat pulang sendiri ditambah lagi malam/pagi hari ini, tetapi ketika itu saya masih pengin memberikan keacuhanku.

"Kamu dapat pulang sendiri gak, lantaran hotelku dekat di sini"

"OK, gak apa, banyak mobil carteran kok" jawabannya rada dongkol.

"Benar nih, atau saya antara saja ya" kataku, menyengaja buka front.

Barangkali ia juga kepalang gengsi sampai menjawab..

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Bali kan  lebih aman dibanding Jakarta, bila saya didiamkan pulang sendiri di Jakarta, saya gak dapat pengin tahu kamu kembali" jawabannya politis.

"OK dech, berhati-hati ya" saya dekatkan bibirku dan mengecup pipi kiri dan kanannya sekalian kupegang belakang telinganya, pada akhirnya kudaratkan kecupan enteng pada bibirnya.

Automatic ia juga membalasnya kecupan bibir itu. 

"Esok jam 10 kita berjumpa di sini kembali ya" bisikku di telinganya sekalian kuhembuskan napas hangat ke lubang telinganya. Dengan sedikit menggeliat, ia menjawab..

"Setuju" ujarnya oke. Pada akhirnya kami pulang tidak sama arah. Saya kembali lagi ke hotel sembari mengayalkan yang bakal terjadi besok malam.

Selesai sepanjang hari cukup penat mengatur tugas dengan Bijaksana, saya balik ke hotel jam 4 sore. Masih lumayan waktu buat enjoy berenang di kolam renang hotel. Pertamina Cottage merupakan bangunan tua yang masih belum di renovasi seperti sekarang, sekarang ini suatu cottage yang telah berganti menjadi  2 kamar hotel, dan dahulu masih berbentuk satu kamar sama ukuran luas, maka sangatlah nyaman tinggal dari sana. Salah seorang presiden Amerika pernah tinggal di salah satunya suite di situ dengan kaca kebal peluru. Satu diantaranya bekas Presiden Indonesia juga miliki cottage privat yang katanya tidak dikontrakkan di tamu lain.

Saya sempat tidur sekitaran 3 jam dan pada pukul 10:15 malam saya datang di S serta Rara telah duduk di bar. Nampak minumannya anyar menyusut sedikit, tandanya kalau ia pun baru hadir. Malam hari ini ia nampak lebih elok serta anggun dibandingkan tempo hari, kenakan rok tipis terusan warna hitam lumayan span dengan belahan disebelah kiri hingga sampai tengah pahanya, potongan serta bahan roknya sebegitu rupa maka melekat ketat di badannya. Leher berupa V lebar yang cukup rendah, tampak terang sejumlah buah dadanya yang montok. Rambutnya diikat ke atas, mempertunjukkan wujud lehernya yang tingkatan.

CERITA SEKS KENANGANKU BERSAMA RARA SEMOK

"Sorry, saya telat ya.. Cukup penat sepanjang hari bersama Bijak mengurusin pekerjaan, jadi saya ketiduran, kamu telah lama?" tanyaku basa basi. Saya kecup pipi kiri kanannya.

"Gak , sekedar anyar 3 jam, barusan sempat bantuin bersihkan meja di sini", jawabannya dengan ria.

Saya tahu ia cuma menarik.

"Wah, rugi dech sang Bijak bila tamunya seluruhnya kaya kamu" jawabku.

"Benar-benar mengapa? Kebalik kembali, jika tamu banyak yang kaya saya, dapat banyak cowok yang masuk kesini tahu.." tuturnya PD. Memang di hari Jumat itu, udah cukup banyak tamu yang hadir dan banyak juga yang melihat mengarah Rara.

"Tamu kaya kamu merugikan donk, zaman 3 jam cuman minum 1 teguk, tuch gelasnya masih penuh he he he" ujarku.

"Aah.. Kamu dapat saja, awas ya saya balas kamu kelak" jawabannya sembari tangannya coba mencubit hidungku.

Saya tangkap tangannya, lalu saya cium punggung tangannya, bibirku melacak jemari tengahnya, hingga di ujung jemari, saya membuka mulutku lalu jarinya kumasukan ke mulutku sembari saya hirup perlahan. Rara menarik napas panjang terkaget.

"Awas kamu ya, tidak boleh membuat saya horny di sini", tangkisnya sekalian tarik tangannya yang basah terkena liurku.

"Pengin temani saya makan tidak?, atau kamu nanti di sini, saya makan dahulu" saya menarik ia.

"Kamu dapat serius tidak sich, waktu saya ditinggalkan di sini, kan kita janjian ini malam, bila saya ditinggalkan selalu ada cowok lain merayuku bagaimana" sekalian merajuk ia memberikan komentar.

"Merayu itu hak mereka, ingin atau nggaknya bergantung kamu, selain itu, bagus donk ada yang merayu kamu, itu maknanya cewekku laris, saya gak salah putuskan serta itu bukan jelas kembali lantaran ini malam minggu Non, 10 menit saya tinggal kamu, 10 cowok akan mengerubung di sini"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Untung telah sadar kamu, yok kita makan, saya pun lapar nih" tuturnya sembari merengkuh lenganku keluar S.

Kami ketujuan warung Made, minum serta makan hingga sampai jam 12 malam. Saya telah rada pusing beberapa minum.

"Kita lanjutkan mengobrol sekalian minum di hotelku ya" uajrku selanjutnya.

Langsung saya bayar bon tanpa tunggu jawaban serta saya dekap pundaknya sembari jalan mengarah mobil. Rara melingkarkan tangannya di pinggangku, ternyata Rara lantas mengetahui kalau itu yakni pengakuan, bukan pertanyaan.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama